Rembug Bareng 9.0: Industrial Property Prospect in Indoneisa

Events
December 21 , 2021

Apa saja dampak dan tantangan adanya kawasan industri di Indonesia?

Menurut Prof. Pradono, Guru Besar SAPPK ITB, kawasan Industri dapat menjadi wahana pengembangan wilayah dan peluang investasi. Namun terdapat beberapa dampak pada beberapa hal yang harus diperhatikan: 

1. Lingkungan

  • Alih fungsi lahan sawah menjadi kawasan terbangun
  • Pencemaran lingkungan
  • Kemacetan

2. Sosial

  • Tingginya migrasi
  • Angkatan kerja meningkat
  • Pergeseran nilai budaya
  • Resistensi sosial

3. Ekonomi

  • Perubahan mata pencaharian dari agraris menjadi sekotor industri,
  • Memperluas lapangan kerja
  • Mengurangi pengangguran

4. Fisik

  • Industri mensupport penyediaan fasilitas transportasi dan perumahan.

Bagaimana prospek investasi Industrial Estate setelah adanya pandemi COVID-19?

Topik kedua dibahas oleh Bapak Dani Indra selaku Direktur Advisory Group Coldwell Banker Indonesia. Menurut data yang beliau miliki, sektor industri memiliki peran yang sangat penting karena menyumbang GDP tertinggi yaitu sebanyak 18,6% dengan target mendatang menyentuh 20%. Maka dari itu, kini sektor industri menjadi prioritas pembangunan oleh pemerintah. Adanya COVID-19 cukup memberikan dampak dengan berkurangnya demand industrial estate sebanyak 50% pada tahun 2020. Pada tahun 2021, investasi industrial estate mulai mengalami pemulihan namun belum sepenuhnya, namun ada penambahan tren industri di sektor new tech-based industry. Dari pengamatan, saat kini sektor industri masih terbilang cukup bagus dibandingkan properti lain. Sejauh ini sektor tradisional seperti FMCG, automotive, chemical, dan lainnya masih berjalan namun kini terdapat new demand yaitu IT-based industry dan high tech-based industry seperti electric vehicle industry.

Intip studi kasus pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang!

Studi kasus ini dibawakan langsung oleh GM Business Operations PT. PP Persero KIT Batang, yaitu Bapak Angga Brahmana. Latar belakang dari dibangunnya KIT Batang adalah rendahnya daya saing Indonesia dalam sektor industri di banding negara lain dengan bukti 33 perusahaan Tiongkok tidak memilih Indonesia untuk berinvestasi di bidang industri pada tahun 2019. Akhirnya dibuatlah sebuah ide adanya kawasan yang ramah investasi dan sarana prasarana yang memadai. Salah satu yang direncanakan adalah KIT Batang yang kini sedang dalam tahap 1 pembangunan. Beberapa investor telah masuk dengan total lahan yang telah ‘deal’ sebanyak 73,4 ha.
Selain itu, KIT Batang juga membangun kompleks bisnis, area komersial, serta sarana publik seperti masjid untuk melengkapi kawasan ini. KIT Batang mempunya goal untuk memberikan multiplier effect terhadap perekonomian Indonesia sebesar 0,411. Sehingga setiap 1 rupiah yang dihasilkan mampu menjadi 1,411 rupiah. Selain itu, pada akhir pembangunan tahap 1 pada 2030, KIT Batang menargetkan mampu memberikan lapangan kerja kepada 54.715 pekerja dan terus meningkat hinga 233.730 pekerja pada akhir tahap 3 yaitu pada tahun 2050.


Bagi teman-teman yang ingin menonton pembahasan lengkapnya silahkan klik tautan ini.

Related
Ruang Berbagi intern batch 9

Berbagi Arsitektur: Cohousing dan Heritage Restoration Pembahasan mengenai Cohousing oleh Ihsan M.

Ruang Berbagi intern batch 10

Hari 1: Berbagi Kota Dalam Ruang Berbagi Kota terdapat tiga topik pembahasan. Yang pertama adalah.

Ruang Berbagi intern batch 11

Ruang Berbagi kali ini terbagi menjadi empat hari dengan topik-topik sebagai berikut: 1. Hari per.

Ruang Berbagi intern batch 12

Hari Pertama: Strategi Perkembangan Desa Wisata Hari pertama dibawakan oleh tiga presenter yaitu .

Ruang Berbagi intern batch 13

Hari ke-1: Inclusive City Design Hari Pertama dengan tema pembahasan Inclusive City Design menkup.

Rembug Bareng 9.0: Industrial Property Prospect in Indoneisa

Apa saja dampak dan tantangan adanya kawasan industri di Indonesia? Menurut Prof. Pradono, Guru B.

Open Submission: Singgah Masjid by Shirvano

Open Submission Wakaf Desain Masjid adalah program wakaf dari Singgah Masjid untuk membantu pembangu.

Wrap Up Rembug Bareng #10: TOD (Current Implementation and Future Prospect)

Pada sesi ini, ada dua pembicara yang akan berbagi pengetahuan tentang Transit Oriented Development .

Wrap Up Rembug Bareng 20: Designing Green Building, Investing in Sustainability

Ade Nurma (Architectural Designer Shirvano Consulting) Materi Pengantar Green Building   .

Wrap Up Rembug Bareng 21: Redefining Architecture, The Comprehensive Role of Artificial Intelligence

Redefining Architecture: The Comprehensive Role of Artificial Intelligence   Widi Cahy.

Navigating Indonesia's Toll Roads: Rest Areas, Development, and Infrastructure Management

Dalam memfasilitasi mobilitas masyarakat Indonesia, jalan tol telah mengalami banyak perkembangan da.